Jika
bilangan-bilangan diurutkan dengan aturan tertentu, maka akan diperoleh suatu
barisan bilangan. Tiap-tiap bilangan yang terdapat pada barisan bilangan disebut
suku dari barisan itu. Bilangan-bilangan yang
diurutkan dengan pola (aturan) tertentu membentuk suatu barisan bilangan. Namun
demikian barisan bilangan dapat pula dibentuk dari bilangan-bilangan yang tidak
mempunyai pola (aturan) tertentu. Bilangan-bilangan yang membentuk suatu
barisan bilangan disebut suku barisan tersebut.
Ada beberapa
susunan bilangan yang dapat digambarkan dalam pola-pola tertentu, seperti pola
bilangan genap, pola bilangan ganjil, pola bilangan segitiga, pola bilangan persegi,
pola bilangan persegi panjang dan pola bilangan segitiga pascal.
Selanjutnya pada
tingkat SMP barisan bilangan yang dibahas lebih lanjut adalah barisan
aritmetika dan barisan geometri. Suatu barisan
U1, U2, U3, ….. disebut barisan aritmetika
jika selisih dua suku yang berurutan adalah tetap. Nilai selisih yang tetap itu
disebut beda (b). Barisan aritmetika yang mempunyai beda positif disebut
barisan aritmetika naik, sedangkan jika bedanya negatif disebut barisan
aritmetika turun. Sedangkan suatu barisan U1, U2, U3,
….. disebut barisan geometri jika perbandingan dua suku yang berurutan adalah
tetap. Nilai perbandingan yang tetap itu disebut rasio (r). Adapun Djumanta
& Susanti (2008) menyebutkan bahwa suatu barisan U1, U2,
U3, ….., Un, Un+1 dinamakan barisan aritmetika
jika untuk setiap n bilangan asli memenuhi Un+1 – Un = Un
– Un-1 = …. = U2 – U1 = b.
Dalam barisan
aritmetika jika suku pertama (U1) = a dan beda suku yang berurutan
adalah b, maka suku ke-n barisan aritmetika dapat dirumuskan sebagai Un
= a + (n – 1)b. Sedangkan untuk barisan geometri jika suku pertama a dan rasio
r, maka rumus suku ke-n barisan geometri adalah Un = arn-1.
Selanjutnya
pengembangan dari barisan bilangan adalah deret bilangan. Deret bilangan adalah bentuk penjumlahan dari suku-suku
barisan tersebut. Dalam deret aritmetika jika suku pertama a dan beda b, maka
jumlah n suku pertama (Sn) dari deret aritmetika dirumuskan dengan Sn
=
n(a + Un)
atau Sn
=
n(2a + (n – 1)b).






0 komentar:
Posting Komentar